Find Us On Social Media :

Jenis-Jenis Zakat yang Wajib Diketahui dan Cara Menghitungnya

By Yasmin FE, Jumat, 2 Mei 2025 | 11:39 WIB

Ilustrasi pemberian zakat

Secara umum, zakat terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu zakat fitrah dan zakat mal.

  1. Zakat fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan setiap muslim menjelang Idul Fitri sebagai bentuk penyucian diri setelah menjalani ibadah puasa.

Besaran zakat fitrah setara dengan 2,7 kilogram beras atau senilai Rp 45.000 per jiwa, berdasarkan standar yang diterapkan oleh rumah zakat.

Kewajiban zakat fitrah juga disampaikan Rasulullah SAW melalui hadis riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah yang isinya, "Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan keji, serta sebagai makanan bagi orang miskin".

Baca Juga: Mualaf Masuk dalam 8 Golongan Penerima Zakat Fitrah, Cek Syarat Lengkapnya!

  1. Zakat maal

Zakat maal adalah zakat yang dikenakan atas kepemilikan harta tertentu yang telah memenuhi syarat nisab dan haul.

Ada beberapa bentuk zakat maal yang perlu diketahui. Berikut daftarnya.

a. Zakat emas dan perak

Zakat ini wajib ditunaikan apabila harta tersebut mencapai nisab, yakni sebesar 85 gram emas atau 595 gram perak, serta telah dimiliki selama satu tahun.

Besaran zakat yang harus dikeluarkan adalah sebesar 2,5 persen dari jumlah keseluruhan emas atau perak yang dimiliki.

Kewajiban ini berlandaskan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, yang menegaskan tentang ketentuan zakat atas emas dan perak, yakni “Jika engkau memiliki perak 200 dirham dan telah mencapai haul (satu tahun), maka darinya wajib zakat 5 dirham. Dan untuk emas, anda tidak wajib menzakatinya kecuali telah mencapai 20 dinar, maka darinya wajib zakat setengah dinar, lalu dalam setiap kelebihannya wajib dizakati sesuai prosentasenya.”

b. Zakat perdagangan